MOBIL IRIT DAN BERTENAGA BILA CO RENDAH

KADAR CO yang rendah pada gas buang dari mobil bisa menjadi indikator kinerja mesin yang optimum. Hal itu berarti bahwa bahan bakar (bb) yang masuk ke silinder mesin terbakar dan menghasilkan tenaga yang optimum pula. Dengan demikian mesin tersebut menjadi
lebih bertenaga dan irit bb.

Untuk memperoleh kondisi seideal itu, sebuah mobil yang selesai ditune up di bengkel harus diukur besarnya kadar kimia yang terkandung pada gas buang, dan itu berarti bengkel mobil harus dilengkapi dengan gas analyser.

Sayangnya sampai saat ini, belum banyak bengkel yang menyediakan peralatan ini, sehingga penyetelan mesin mobil setelah selesai ditune up tidak diketahui hasil akhirnya. Kinerja mesin pun tidak bisa mencapai tingkat yang optimum. Akibatnya mesin kurang bertenaga, lebih
boros bb, sekaligus menjadi produsen gas CO, HC, NOx, yang ikut menambah efek rumah kaca, dan kerusakan pada ozon.

Perbincangan tentang lubang hitam dan ozon yang semakin menipis saat ini nyaring terdengar. Kalau dahulu hanya para ilmuwan saja yang meributkan ozon, maka saat ini pabrik pembuat peralatan yang
menggunakan zat-zat perusak ozon ikut berkampanye. Mereka sepertinya menebus kesalahan yang mereka timbulkan bagi umat manusia. Kemudian diikuti pula oleh sebagian kecil masyarakat yang peduli akan langit biru. Orang-orang yang membutuhkan dunia yang bebas dari gas beracun, ramai-ramai berkampanye, dengan maksud agar dunia bebas dari penyakit-penyakit akibat kerusakan ozon seperti menurunnya imunitas, bertambahnya penyakit menular, meningkatnya penyakit mata seperti katarak dan kebutaan serta kanker kulit.

Kompas Minggu 20 Oktober 1996 menurunkan dua artikel dengan judul yang mengundang simpatik. Demi Ozon Pabrik Kulkas dan AC Siap Mengganti Freon dan Upaya Melindungi Lapisan Ozon. Sayangnya tidak dijelaskan lebih lanjut kepada masyarakat. Apakah penggantian itu juga tanpa harus mengeluarkan biaya, alias gratis. Tidak banyak yang tahu bahwa kulkas dan AC bisa merusak ozon. Sejak dini tidak dijelaskan bahaya klorin atau mana yang bebas klorin, atau ditempelkan stiker pada kulkas atau AC, mana aman bagi kesehatan manusia. Dengan demikian masyarakat bisa memilih kulkas dan AC yang tidak merusak lingkungan.

Dari berbagai penelitian para ahli semakin yakin bahwa dari berbagai penyebab kerusakan ozon maka salah satu penyebabnya adalah akibat digunakannya CFC salah satu bahan yang mengandung klorin (clorune = CL) dan lainnya seperti gas buang kendaraan bermotor, yang berakibat
langsung pada rumah kaca yang menaikkan temperatur bumi. Kendaraan bermotor, khususnya kendaraan roda empat dapat dikatakan memiliki kemampuan untuk menambah parahnya kerusakan pada ozon. Pertama karena AC mobil menggunakan klorin dan kedua mobil dengan gas
buang yang terdiri dari CO, NOx, HC dan lainnya.

Sebagaimana kita ketahui, penyejuk ruangan mobil sebagian masih menggunakan klorin, walaupun sudah sejak tahun 1993 telah dilakukan upaya menghentikan penggunaan klorin, zat yang membahayakan kesehatan tersebut. Namun tampaknya tidak dilakukan kampanye besar-besaran dari
pabrik penghasil kulkas dan AC. Kampanye langit biru memang pernah diadakan oleh pabrik pembuat AC Nippondenso, namun agaknya kampanye itu belum menyentuh kebutuhan dari
pembuat AC. Hal itu bisa jadi karena proses kerusakan tidak dirasakan langsung oleh pemakai AC.

Selain itu gas buang dari kendaraan bermotor belum terlalu dikumandangkan. Kampanye belum terasa. Di beberapa kota ada papan yang memantau besarnya kadar CO tetapi kebanyakan sudah rusak. Lalu kendaraan-kendaraan besar dengan bebasnya membuang ke alam bebas.
Kampanye mengurangi penggunaan klorin lebih gencar dibandingkan gas beracun lainnya seperti CO, NOx, HC yang dihasilkan oleh mobil. Gas beracun yang diproduksi sebagai gas buang lewat knalpot kendaraan bermotor ini, paling banter menjadi berita yang menarik kalau ada
orang yang mati, seperti matinya sepasang manusia di dalam mobil dan AC-nya terus hidup.

Berita akibat polusi tersebut dimuat Kompas 24  Oktober 1996: Rp 7 Trilyun Biaya Kesehatan Masyarakat Akibat Polusi Udara Jakarta, belum diikuti dengan tindakan nyata oleh pemerintah
maupun swasta.

Walaupun sebagian orang mengetahui bahaya gas buang mobil namun upaya mengatasi hal tersebut belum terlalu terasa. Hal itu terbukti saat ini kita menyaksikan bus dan truk-truk raksasa yang dengan bebasnya melepaskan asap tebal lewat knalpotnya, bukan hanya berbahaya bagi kesehatan juga menghalangi pandangan mata pengemudi di belakangnya. Tampaknya tidak ada sanksinya karena mungkin belum ada peraturannya dan masih rendahnya kesadaran masyarakat tentang udara bersih yangkita hirup.

Bisa dikurangi
Teknologi kendaraan bermotor saat ini sudah sangat maju. Desain mesin khususnya sudah diarahkan untuk lebih ramah terhadap lingkungan hidup, walaupun masih banyak mesin model lama yang masih menggunakan karburator. Mesin mutakhir yang dilengkapi dengan sistem injeksi dan
pengendalian suplai bb dan pengapian oleh komputer telah menghasilkan kinerja mesin yang optimal dan produksi gas beracun pada tingkat yang sangat minim.

Teknologi injeksi seperti Electronic Fuel Injection (EFI) yang mengatur sistem injeksi bb dan catalytic converter yang dipasangkan pada knalpot bisa menjadi alternatif memerangi pengaruh gas beracun yang dihasilkan oleh mobil. Walaupun dibandingkan dengan EFI, katalytic converter tidak begitu efisien, tetapi penggunaan alat ini menghasilkan gas buang CO, HC, NOx kadar rendah.
Komponen ini memang tidak berpengaruh langsung pada kinerja mesin, tetapi mengelola gas buang agar saat keluar kadar CO, NOx dan HC pada tingkat yang minim. Sebaliknya sistem EFI mempunyai banyak kelebihan. Komponen ini bisa mengatur tingkat efisiensi mesin yang sangat tinggi dengan tingkat polusi udara yang sangat rendah.

Hal ini dimungkinkan karena sistem ini mengatur dengan tetap saat pengapian dan suplai bahan bakar yang mengesankan. Dengan cara ini mesin menjadi lebih bertenaga dibandingkan dengan mesin pada umumnya, ditambah masih lebih irit pula bb dibandingkan mobil yang menggunakan karburator.

Cara mengurangi CO
Gas CO ini memang sangat membahayakan kesehatan tubuh manusia, tidak jarang karena kurang hati-hati dan kurangnya pengetahuan tentang CO bisa merenggut jiwa manusia. Beberapa kali diberitakan di Kompas adanya sepasang kekasih yang mati ddi dalam mobil yang AC dan mesinnya
terus hidup.

Pernah juga terjadi, karena hujan lebat maka semua jendela mobil ditutup dan untuk menghindari pengabutan pada kaca depan maka sopir menghidupkan AC. Ternyata sopir dan semua penumpang minibus yang knalpotnya bocor dan bodi yang sudah kropos itu, di saat turun dari
mobil menjadi lemas dan muntah-muntah. Selain itu CO adalah gas yang tidak ada tanda atau aroma yang spesifik. Lewat pernapasan ia mengikat hemoglobin 210 kali lebih kuat dibandingkan dengan O2 yang dihirup.

Maka dengan kata lain CO dengan kadar tertentu sangat cepat mencapai pusat saraf di otak. CO dengan konsentrasi 250 ppm akan membuat seseorang pingsan dan pada konsentrasi 1000 ppm akan membuat seseorang mati seketika. Sedangkan dalam udara yang segar kadar CO adalah 0,05
ppm, dan udara dengan kualitas seperti ini hanya ada di pegunungan yang jauh pula dengan jalan raya yang padat dengan lalu lintas. Makanya saat ini, pemerintah atau LSM mendirikan tugu-tugu di berbagai tempat ramai untuk memantau tingkat CO. Di tempat di mana kadar CO mencapai 100 ppm akan menyebabkan pusing dan cepat capai. Di persimpangan jalan tidak mustahil kadar CO-nya sangat tinggi, dan hal itu bisa membuat petugas pengatur lalu lintas cepat emosi.

Cara mengurangi CO
1. Tes kompresi mobil Anda. Mesin bensin dengan kondisi tekanan kompresi rendah biasanya memberikan dampak langsung pada tenaga mesin. Mesin menjadi kurang bertenaga. Selain itu mesin juga boros penggunaan oli kalau kompresinya rendah, setiap 1000 km mungkin Anda harus
menambah oli satu liter. Warna hitam berjelaga pada ujung knalpot, bukan berwarna abu-abu yang lazimnya pada mesin yang sehat.

2. Lakukan perawatan berkala setiap 5000 km, sesuai buku petunjuk servis. Dengan melakukan perawatan berkala semua bagian mobil diperiksa. Khususnya pada mesin mobil akan dilakukan pula pemeriksaan kadar CO, NOx dan HC (bagi bengkel yang sudah dilengkapi dengan gas
analyser).

3. Saringan udara harus sering dibersihkan dan diganti setiap 20.000 km, karena saringan udara yang permukaannya sudah tersumbat debu akan menyebabkan campuran gemuk, bensin terlalu banyak, tidak sebanding dengan udara dan kadar CO, NOx, HC lebih tinggi.

4. Gas buang dengan kandungan CO yang tinggi bisa juga dinetralisasi dengan catalytic converter (cc) yang dipasangkan pada saluran gas buang. CC merupakan komponen knalpot dari emission control sistem. Bertujuan mengurangi jumlah CO, NOx dan HC yang disebarkan ke udara
bebas. Namun mengingat teknologi ini termasuk mahal, maka belum umum digunakan di Indonesia yang masyarakatnya masih toleransi terhadap polusi udara. Teknologi ini memang mengendalikan gas buang mobil namun tidak memberikan dampak langsung pada kinerja mesin.
 
5. Tidak cukup mesin ditune up. Karena mesin yang selesai tune up tidak lantas CO, NOx dan HC-nya menjadi rendah. Rendahnya kadar gas beracun tersebut baru dipastikan dengan menggunakan alat gas analyser. Sebuah Great Corolla Multi Valve, EFI setelah ditune up hasil
analisanya: CO: 2,68% vol, HC 307 p.p.m, dan CO2 12,4% vol. Setelah gas buangnya dianalisa dan distel dengan menggunakan gas analyser serta sistem EFI distel ulang maka analisa gas buangnya menjadi: CO 0,22% vol, HC 201 p.p.m vol CO2 13,4% vol.
Hasil yang diperoleh sangat mengesankan. CO yang semula 12,4 menjadi 0,22 atau turun lebih dari 56 kali. Kalau semua mobil di Jakarta diwajibkan menggunakan stiker gas buang masing-masing berwarna merah untuk mobil yang tingkatan CO-nya sangat membahayakan manusia, kuning
untuk mobil yang membahayakan manusia dan hijau untuk mobil yang kadar CO-nya diizinkan. Kampanye seperti bisa memotivasi masyarakat untuk kembali pada udara yang bersih.

Keuntungan
Keuntungan langsung bagi pemilik mobil. Kalau mobil Anda CO-nya rendah maka pembakaran dalam silinder sangat baik, itu berarti pula semua bb terbakar habis. Dengan demikian kinerja mesin menjadi lebih bertenaga dan irit bb karena pemakaian bb menjadi optimum, dan sekaligus Anda
menciptakan udara yang sehat bagi Anda dan sesama makhluk hidup lainnya.
Kendala saat ini, tidak semua bengkel menyediakan gas analyser, mengingat harga peralatan ini masih cukup mahal. Namun bagi bengkel-bengkel yang jeli, gas analyser sudah merupakan perlengkapan standar. Selain itu penggunaan gas analyser tidak membebani tambahan
biaya bagi kantung pemilik mobil. Tetapi dengan sangat puasnya pelanggan mereka yakin bengkel tersebut bisa jadi pilihan utama setiap pelanggan mengalami kesulitan dengan mobilnya.
Di era globalisasi saat ini, dan sejalan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat akan menyebabkan bengkel yang tidak dilengkapi dengan gas analyser bisa ketinggalan zaman dan ditinggalkan oleh pelanggannya. (Martin Teiseran, ahli mekanik)

BISA LEBIH IRIT - Penyetelan sekrup mengatur campuran bahan bakar dan udara dengan tepat, dapat menuruenkan kadar CO sampai tingkat serendah-rendahnyaa. Pada Great Corolla yang menggunakan sistem EFI ini, CO dapat diturunkan sampai 0,22 % vol, sedangkan CO yang diizinkan berkisar antara 22-4% vol, Bensin bisa lebih irit 12 persen

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Suzuki Baleno 1997

Penantian panjang "albella lakeisha"

ATURAN-ATURAN TENTANG BAN